Kamis, 22 November 2012

Realita Ummat Zaman Kini

Meskipun tercatat jumlah umat islam yang hampir menjangkau 1.7 bilion dari  kurang lebih lebih 6.5 bilion penduduk dunia, namun umat Islam masih lagi tidak mampu membina kekuatan untuk mengembalikan kegemilangan yang dulunya menjadi milik umat Islam. Ibarat telah patah dari segala sendi, kejatuhan empayar Turki Utsmaniyah menjadi episode awal berduka bagi umat Islam untuk kembali memonopoli segala kuasa baik dari aspek ekonomi, pendidikan, pembangunan, teknologi dan sebagainya sehingga meletakkan umat Islam di posisi yang tercorot di dunia.

Hakikatnya, kelemahan ini disebabkan karena permasalahan yang menjadi virus bagi diri seorang umat. Sejarah telah membuktikan, bagaimana umat Islam sebenarnya mampu bangkit dan membina kekuatan yang luar biasa dengan penyatuan akidah bersandarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Jika tidak, mustahil para pejuang Badar yang jumlahnya hanya 313 orang, mampu menewaskan 1000 orang bala tentera kuffar yang dibantu senjata mereka yang super canggih itu. Semuanya tidak mustahil  jika ada siasat yang luar biasa hebatnya.

Berbeda dengan fenomena yang ada di Indonesia saat ini. mari kita flashback kembali pada Perjuangan beberapa tahun silam. Indonesia saat itu hampir menjadi negara berSyari'at Islam namun semuanya menjadi musnah. Kartosuwiryo yang saat itu memproklamirkan berdirinya Negara Islam Indonesia pada tanggal 7 agustus 1949 di Tasikmalaya, Jawa Barat. Namun Soekarno kemudian mengirimkan tentara divisinya untuk menumpas gerakan Krtosuwiryo. Soekarno pun menjatuhkan hukuman mati kepada Kartosuwiryo. 


Dewasa kini, siapakah yang berani mengaum seperti singa dalam mendepankan isu gugatan dan kesejahteraan untuk umat ini? Kini umat semakin jinak dan begitu mudah dijinakkan dengan permainan musuh-musuh Islam. 

Nah, seandainya hal ini terus berlanjut dan tidak dapat dibina terutama dalam kalangan masyarakat Islam, mari kita fikirkan bagaimana nasib generasi akan datang. 



  


“Sungguh akan kalian dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang mempersekutukan Allah (musyrik).” (QS. al-Maa’idah [5]: 82).



Tidak kurang juga, dalam pentas kemajuan dan permodenan mereka lalu muncullah pula istilah dan fahaman liberalisme, pluralisme, sekularisme dan sebagainya. Faham-faham yang masuk seperti gas beracun ini tidak dapat dihindari oleh masyarakat yang lena! Buktinya, sejauh manakah masyarakat mengetahui tentang kewujudan persatuan-persatuan gay, lesbian, anti-agama, Islam liberal dan sebagainya yang hakikatnya jauh dari ajaran Islam. 


Interfaith Council (IFC) dengan penuh berani telah mengemukakan 14 tuntutan yang membangkitkan kemarahan umat Islam yang 'sensitif'. Antara tuntutan yang pertama itu kebebasan untuk keluar masuk agama, perkataan “Islam” harus dihapuskan.



 “Bukan daripada kalangan ummatku mereka yang menyeru ke arah berpuak-puak, yakni assobiyyah. Maka seorang sahabat bertanya tentang assobiyyah yang bagimana Ya Rasulullah? Lalu Rasulullah menjawab: Assobiyyah di mana kamu saling menolong dalam kezaliman”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar