Minggu, 29 April 2012

speeclest by kak aini shofi

marah pun rasa tak berarti tanpa to do something, what am ai supossed to do?
seakan, rasa marah dengan kekejian mereka pertanda bahwa masih ada iman meski kejap, meski tanpa melakukan apa-apa.
busuknya hati mereka ketika mereka melenyapkan kejahatan dengan tumbal para ikhwan. sesungguhnya PEMBUNUH itu mereka!
lihat saja ketika skenario dari sinetron mereka terus berlanjut dari cerita 2002 hingga kini sepuluh tahun mereka merobek dada para ikhwan, memainkan lentik jemari dar dor sana sini hatiku miris… adakah yang cuba berfikir makan apa anak para tertuduh nanti? siapa yang akan menanggung hidup para isteri yang ditinggalkan? ya, Alloh! kepada Alloh kuserahkan, tapi inilah penghinaan kawan! secara terang bak mentari di tengah siang! aku tanya, dimana nurani itu?????
look! setiap keborokan pemerintah tercium, para pelayan menerima perintah, DAR! DOR! hilang nyawa seakan tak bernilai kecuali 12.000 rupiah! Media berebut mengendarai opini publik, lagi-lagi… sayangnya BBM lebih menarik untuk disimak ketimbang ketakutan si bodoh
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/30/18467/densus-kembali-tembak-sejumlah-orang-di-tangerang-selatan/
oh… kau pikir gampang menghilangkan nyawa orang??
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/03/31/18487/temukan-buku-jihad-polisi-simpulkan-penggerebekan-di-tangsel-teroris/
dan nyanyian-nyanyian lucu lainnya mengiringi, menyelubungi kematian para syuhada’… sedang kita tidaak tau akan ketidaktahuan kita apa yang seharusnya kita tau…
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/04/14/18657/usai-shalat-jumat-dua-orang-dokter-di-bima-ditangkap-densus-88/
http://www.voa-islam.com/news/indonesiana/2012/04/17/18697/terkait-penangkapan-di-bima-densus-88-tangkap-3-orang-purwakarta/
teruslah… teruslah kita nikmati kematian kawan dengan secangkir rosela diharibaan. sampai tiba giliran…
aku tidak ingin menunggu giliran… jika tidak dibunuh, maka kita membunuh… inilah perang… this is war...

2 komentar: