Minggu, 29 April 2012

Kami berjalan sebagai prajurit

Dijalan Allah kami berjalan
Untuk meraih kebahagiaan yang menggembirakan
Alam pun menari dan bernyanyi
Lantaran do’a yang tartil
Kemenangan apakah yang aku petik..Ketika aku korbankan nyawaku..Di Jalan Allahlah menjadi manis..setiap luka ini wahai saudaraku
Kemenangan apakah yang aku petik..Ketika aku korbankan nyawaku..Di Jalan Allahlah menjadi manis..setiap luka ini wahai saudaraku
Berangkatlah meraih kemuliaan
Jangan pedulikan berbagai kesulitan
Naiklah ke puncak gunung
Dan teruslah memotong kayu bakar itu

Kami berjalan sebagai prajurit
Kami berjalan sebagai pemberani
Kami berjalan sebagai prajurit
Kami berjalan sebagai pemberani
Kami berjalan bagai prajurit menembus rasa takut
Kami berjalan tanpatakut rasa ngeri
Bumi perwira ini telah tertindas oleh penjahat
Hingga meriam kebenaran menggemakan keputusan
Hidupkanlah peperangan (serta) sujudlah kepada Allah



Perkataan ini adalah perkataan pedang …
Agar berbagai kedzaliman itu tertolak,serta orang-orang rendahan yang menghina rasul bagi yang berazzam
Mereka tidak (akan) menginjak kehormatan kita..jika kehormatan ini dikelilingi para pemberani
Para sampah penjahat itu telah mnyerang
Lalu manakah janji orang-orang yang menetapkan(nya)?
Mereka lupa bahwa kami adalah para pemberani
Kami akan mengusir (mereka) seperti singa
Kamilah yang telah menginjak singgasana Persia dengan kuda (kami)
Kamilah yang telah membangun beneng kami dengan tulang-belulang
Kami giring istri-istri kisra dengan cemeti bak gerombolan kambing
Kami buatkan untuk Rasul kami bangunan yang penuh kemuliaan
(karena)Rasul kami adalah matahari kebenaran yang menyinari permukaan alam ini
Beliau bersinar (ibarat) lampu di (waktu) malam (menerangi) gelapnya kesesatan
Beliau menata sebagian kaum,menjadi sebuah generasi bersama terbitnya fajar
Kemudian mereka hancurkan kepala orang lalim
Dan menghinakan setiap orang ang zhalim
Berperang pada setiap peperangan
Dan berdamai bagi yang (mau) berdamai..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar