Sabtu, 01 September 2012

Yup, saya orang yang sensitif

sejujurnya saya memang seorang yang sensitif, lebih-lebih lagi apabila itu melibatkan sebuah ikatan. contohnya ikatan keluarga dan persahabatan. 

Sebagai seorang yang masih bergelar mahasiswi, kebanyakan masa saya dihabiskan bersama kawan. Alhamdulillah, saya dikurniakan sahabat-sahabat yang baik, yang sentiasa menyokong perjuangan saya terutamanya penghijrahan saya. Mungkin itulah yang dikatakan "Apabila kita menjaga hubungan kita dengan Allah, Allah pasti menjaga hubungan kita dengan manusia sekeliling kita". 

Tetapi begitulah sebuah ikatan, ada kalanya ia tersimpul rapi, ada kalanya ia seakan terurai. Setiap kali wujudnya permasalahan yang melibatkan sahabat-sahabat, saya coba untuk berfikiran positif. Walaupun jauh di sudut hati, ada rasa terkilan dengan ikatan ini.

Masih terngiang-ngiang di telinga saya, "kita tak boleh cepat sensitif sebab kita seolah-olah tidak ridha dengan ujian Allah". Sejak dari itulah saya coba untuk tidak cepat sensitif dan sentiasa berfikiran positif. 

Nah ada satu hal lagi, terkadang saya berfikir apabila saya ditimpa masalah, baik dengan sahabat atau masalah lain yang timbul, yang pertama kali muncul di kepala saya ialah " ini terjadi karena kesalahan saya dimasa lampau" yupp mungkin saja. Sebab hukum alam akan tetap beraku, jika kesalahan saya itu tidak di balas di dunia mungkin di akhirat nanti. setiap masalah itu mengajarkan saya untuk bersabar dan dalam kesabaran itulah letaknya penghapus dosa. 

brothers and sisters, sejujurnya saya  coba untuk berfikiran positif dengan setiap permasalahan yang melanda kita. setiap yang terjadi ada hikmah yang tersembunyi. Sungguh, berfikiran positif terhadap Allah. "sungguh, Allah tidak membebani kamu melainkan sesuai dengan kesanggupan kamu". Apabila kita diuji, itu tanda Allah masih ingatkan kita, masih sayangkan kita dan kerana itu, bersyukurlah sebab kita masih di ingataNya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar