Selasa, 13 Maret 2012

Imunisasi, siasat Yahudi Lumpuhkan Generasi..

*repost dari FB*




DEFINISI VAKSIN ATAU IMUNISASI

Pengertian Vaksin secara umum adalah suatu bahan yang di yakini dapat melindungi orang terhadap penyakit. vaksin di buat dari VIRUS atau BAKTERI PATHOGEN yang menyebabkan terjadinya penyakit. konon sedikit bahan pathogen yang di siapkan lalu di suntikkan ke dalam tubuh sehingga dapat membantu memerangi penyakit yang lebih ganas atau di dapat dengan cara alami. tujuan utama vaksin adalah merangsang pembentukan anty bodi dengan konsentrasi yang cukup tinggi untuk menghentikan perjalanan pathogen sehingga mencegah mereka dari terjangkitnya penyakit.

Pada dasarnya Vaksinasi atau imunisasi adalah usaha merangsang daya tahan tubuh seseorang dengan MEMASUKKAN BIBIT PENYAKIT YANG SUDAH DI LEMAHKAN dan di Proses dengan bahan lain. di masa lalu vaksinasi menggunakan banyak bahan dasar serum binatang, namun penggunaan ini di larang lantaran dampak buruknya yang tak terbendung. lantas vaksin di modernisir dengan BAHAN DASAR BAKTERI DAN VIRUS. Bila di sederhanakan menurut ahli farmasi, dan tanaman obat Universitas Indonesia Dr Abdul Mu'nim, Vaksinasi atau imunisasi adalah usaha untuk memancing daya tahan atau pertahanan tubuh dengan bahan bahan tersebut.

Dengan demikian, sesungguhnya Vaksinasi atau imunisasi TIDAK ADA HUBUNGANNYA dengan peningkatan daya tahan tubuh. mengingat fungsinya HANYA MERANGSANG ATAU MEMANCING sejauh mana daya tahan tubuh seseorang. karena itu yang di lakukan pada umumnya hanya merangsang daya tahan tubuh dari penyakit tertentu dengan BIBIT PENYAKIT SEJENIS.

Contohnya untuk menguji daya tahan seseorang terhadap virus meningitis DENGAN MEMASUKKAN VAKSIN DARI BIBIT PENYAKIT MENINGITIS. Contoh lain, untuk menguji daya tahan seseorang terhadap penyakit cacar, maka DI MASUKKAN ATAU DI SUNTIKKAN VAKSIN DARI BIBIT PENYAKIT CACAR, dan begitu seterusnya.

ANALOGINYA : BAGAIMANA KITA AKAN MEMBASMI TIKUS DI RUMAH KITA, APABILA KITA JUSTRU MEMASUKKAN TIKUS KE DALAM RUMAH KITA. ATAU BAGAIMANA KITA INGIN TERBEBAS DARI GANGGUAN SYAITON APABILA KITA JUSTRU MEMASUKKAN SYAITON KE DALAM TUBUH KITA ? ( RENUNGKANLAH ).

Sementara itu pengasuh klinik sehat dr Agus Rahmadi, mengatakan vaksinasi pada prinsipnya melatih tubuh untuk membentuk sistem pertahanan terhadap mikroorganisme tertentu dengan cara menggunakan mikroorganisme tertentu yang di lemahkan.namun perlu di ingat, bahwa sistem imunitas kita perlu di booster ( di latih ) berulang ulang supaya sistem pertahanan tubuhnya selalu siap bila seandainya ada mikroorganisme yang masuk.

BAHAN BAHAN DASAR PEMBUAT VAKSIN :PENGGUNAAN BAHAN HARAM dalam pembuatan vaksin ini di akui oleh produsen vaksin terbesar di tanah air. yaitu bio farma. seperti pernah di ungkapkan oleh Drs Iskandar, Apt., M.M ketika menjabat sebagai direktur perencanaan dan pengembangan PT BIO FARMA kepada HIDAYATULLAH.Com beberapa waktu silam, dia menjelaskan tentang bahan pembuat Imunisasi atau Vaksin. di antaranya adalah :

1. Sel vero ( Ginjal Kera )

2. Plasenta dari bayi yang di aborsi

3. Tripsin atau yang lebih di kenal dengan ENZIM BABI. ( Untuk Virus Meningitis. Biasanya di suntikkan pada calon jamaah haji sebagai syarat untuk dapat melaksanakan haji ke Mekkah dan untuk Vaksin Polio ( IPV ).

4. Sel Dari Ginjal Anjing.

5. Dan Dari Retina Mata Manusia.


Pandangan Islam Tentang Vaksinasi atau Imunisasi :Dari data dan penjelasan di atas dapat kita simpulkan BAHWA PENGGUNAAN bahan bahan HARAM jelas terlihat dalam penggunaan Vaksin atau Imunisasi. Maka hal ini JELAS BERTENTANGAN dengan KAIDAH ISLAM. Dalam sejarah, Islam tidak mengenal Vaksinasi tetapi Islam telah mengajarkan melalui Rasulullah Muhammad Shollallahu Alaihi Wa Sallam, tentang Sistem Imunitas atau ketahanan tubuh yang sesuai dengan Syariat Islam. yaitu dengan cara mentahnik. Dalilnya sebagai berikut :

" Dari Aisyah Ra, Bhwa suatu ketika di datangkan kepada Rasulullah Shollallahu Alaihi Wa Sallam seorang anak kecil, lalu beliau mendoakan mereka dan MENTAHNIK mereka ". ( HR BUKHARI DAN MUSLIM ).


Bila bibit penyakit penderita TBC, Hepatitis, Meningitis, HIV, Campak, Volio atau penyakit lainnya yang menyarang di tubuh seseorang diambil, baik berupa bakteri atau virus, lantas diolah sedemikian rupa entah dengan istilah dilemahkan atau dilumpuhkan, kemudian bibit penyakit tersebut diperbanyak lalu disuntikkan ke tubuh anda atau anak anda!Apakah dengan senang hati anda menerimanya? Aksi memasukkan bibit penyakit inilah yang akrab disebut vaksinasi atau imunisasi.Mungkinkah tindakan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, anak-anak atau orang dewasa sekalipun?Seperti yang dilakukan Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) saat menjabat Menteri Kesehatan, melalui bukunya Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan Di Balik Virus Flu Burung, secara terang-terangan mempertanyakan dan mendesak dikaji ulang keberadaan Namru 2 (Naval Mediacal Reseach Unit) proyek riset milik militer AS yang berperan dalam masalah vaksin. Dia juga yang menentang proyek jual beli virus flu burung dan praktek-praktek kotor bisnis virus oleh Amerika Serikat.Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) yang kini menjadi anggota Dewan Penasihat Presiden mengamati adanya konspirasi Amerika Serikat dan WHO dalam mengembangkan “senjata biologis” dengan menggunakan virus flu burung. Akibatnya, Siti Fadilah Supari dinilai “membuka kedok” badan kesehatan dunia (WHO) yang lebih dari 50 tahun mewajibkan virus sharing yang banyak merugikan negara miskin dan berkembang asal virus tersebut.Presidium MER-C, Joserizal Jurnalis menegaskan bahwa dalam penelitian masalah virus terdapat 3 persoalan besar, yaitu persoalan bisnis, persoalan keamanan negara dan persoalan umat manusia.“Saya mengira mereka mencari keuntungan dari penyebaran flu burung dengan menjual vaksin ke negara kita,” ujar Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) kepada pers.Direktur LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia) Lukmanul Hakim, yang menegaskan bahwa sampai saat ini pihaknya belum mengeluarkan sertifikasi halal untuk produk obat-obatan, termasuk vaksin. Jadi Menurut data LPPOM MUI belum ada satu pun obat yang beredar di Indonesia bersertifikat halal.

2 komentar:

  1. ass,terus sebagai ganti imunisasi atau vaksinasi yang aman dan halal dengan apa?

    BalasHapus
  2. 'alaikumsalam warahmatullah..
    'afwan sebelumnya baru sempat menjawab..


    lakukanla sesuai sunnah Nabi Muhammad yaitu Thibun Nabawi, gunakan habbatussauda, madu, ditambah ropolis, zaitun dan obat herbal lainnya :)

    BalasHapus