Selasa, 15 November 2011

Pake Jeans.... Ikhwan bukan yak,, ??? :D

Jeans, suatu pakaian yang simple modis dan tebal. Hehe, siapa juga ga kenal dengan namanya jeans, pasti ia sangat ndesit banget, suku aborigin aja kenal apa yang namanya jeans. Jangan tanya harga jeans, harganya melambung selangit. Sampai-sampai jeans bekas aja laris manis, coba!. Selanjutnya, menilik fenomena kostum anak-anak Kampus dan berbagai idealisme yang bercongkol di kepala-kepala masing-masing, izinkan saya untuk memberi sedikit komentar tentang fenomena kostum anak-anak kampus sekarang. Kalau tulisan yang terdahulu tentang kostum anak cewek, boleh dong sekarang tentang kostum anak cowok.Karena mau ga mau, kostum itu merupakan identitas fisik yang secara kasat mata memberikan argument dan persepsi tentang siapa diri kita. 


Seorang muslim sejati tentunya bangga dengan keislamannya, Ia berkomitmen teguh untuk meneguhkan pendiriannya sebagai seorang muslim. Dan menjadikan surga the last dream, not another..!. Jadi orientasi kebahagiannya memang benar-benar surga. Sehingga aktivitas yang ga bermuara kesana adalah aktivitas yang ga perlu. Menandaskan lagi sebuah komitmen, kalau cinta itu ga begitu perlu yang penting komitmen. Mengutip kata-katanya memang benar, sebenarnya dalam komitmen itu sendiri ternyata ada cinta yang besar, kalau ada cinta belum tentu ada komitmen, tapi kalau sudah ada komitmen pasti ada cinta. So tunjukkan komitmenmu sebagai muslim sejati, yang tentunya sebuah komitmen yang berdasar dari kecintaan pada Robb. Kalau sudah bicara komitmen, apa-apa degh yang syusyah akan juga menjadi mudah.  ^.^


Next again!, apa Cuma masalah komitmen, udah gak lagi!. Ada masalah yang lebih urgent lagi yaitu tasyabuh ( menyerupai ) dengan orang-orang kafir. Whats ekstrim ni yeee, bukan ekstrim koq. Padahal neeh Rosul pernah bilang "barangsiapa menyerupai keadaan suatu kaum maka kaum itu termasuk golongannya". Pengambilan tanggal dan hari untuk puasa assyuaro’ diilhami juga agar tidak menyerupai puasanya kaum Yahudi. So....??

Pada dasarnya seeh, berpakaian adalah beribadah muamalah. Landasan syar’inya, ketika gak menyimpang dalam syariah, dibolehkan. Tetapi kalau ada sunnah yang menganjurkan kenapa ga dilakukan. Slogan biar tampang funky, akhlaq tetap islami segh boleh aja, tapi tentu saja level komitmennya akan berbeda dengan slogan tampang ustadzy akhlaq juga Islami. So kenapa takut ningkatin level komitmen kita. Mantapz dagh…
^.^

FASTABIQ..!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar