Minggu, 02 Juni 2013

Ketika rasa Malu membuahkan IMAN

Bismillahirrahmanirrahiim
Dinginnya pagi yang menjelma. Hujan mengguyur Semarang pagi dan Semilir angin yang berhembus.
Panjatkan segala Syukur, Alhamdulillah meski hujan melanda, tapi masih bisa datang dalam satu majelis bertema "Jaga Malu, Jaga Iman"

........................
Bismillahirrahmanirrahim
24 rajab 1434H


Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna.

Dalam Hadits Arba'in ke-20
Dari Abu Mas’ud Uqbah Bin Amr Al Anshari Al Badri ra., dia berkata, “Rasululloh saw bersabda, “Sesungguhnya sebuah ungkapan yang telah dikenal banyak orang dari ucapan nabi-nabi terdahulu adalah : ‘jika engkau tidak malu, berbuatlah semaumu.” (HR.Bukhari)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.
“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” (Muttafaq ‘alaihi)

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.
“Malu itu kebaikan seluruhnya.”
[Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6117) dan Muslim (no. 37/60), dari Shahabat ‘Imran bin Husain]

Jika kau tak malu, berbuat saja sesuka dirimu
Terus saja kau buka auratmu dihadapan orang yang bukan mahrom mu

Terus saja pandang apa yang tak pantas kau lihat, lakukan saja terus zina mata terhadap dirimu
Terus saja kau tahan hartamu, padahal didalamnya terdapat haq mereka yang membutuhkan
Terus saja kau ucapkan kata-katayang tak pantas kau keluarkan dari lisanmu
Terus saja kau meminta pada selain Allah. Padahal hanya Allah lah pemilik jagad raya ini.

Jika kau tak takut pada adzab Allah, maka lakukan saja terus segala segalanya sesukamu,

Kalo mau dipake logika nih,, orang yang punya rasa malu pada Allah pasti dia gak bakal melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
pasti negeri ini tidak akan terjadi zina. tidak ada maksiat. tidak ada lagi korupsi. tidak adalagi yang menjual barang2 haram. tidak ada lagi yang melakukan muamalah2 yang dilarang. tidak ada lagi anak yang durhaka terhadap orang tuanya. tidak adalagi seorang kakak berzina terhadap adiknya.

Allahumma T.T
T.T
Aina Ahlul Muru'ah????


”Dan orang-orang yang tidak menyembah Ilah yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqon: 68-70)

Ketika didalam diri kita memiliki rasa malu, maka keimanan pun akan tetap ada dalam diri dan hati kita.
Ketika ia hendak berbuat sesuatu ia niatkan LILLAH.
Ia selalu merasa diawasi oleh Allah
Ia akan senantiasa berbuat kebaikan
Karena rasa malu selalu bersanding bersama iman






عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنْ 

الْأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِي الْحَيَاءِ فَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دَعْهُ فَإِنَّ 

الْحَيَاءَ مِنْ الْإِيمَانِ



Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Nabi lewat di hadapan seorang Anshar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW. bersabda, "Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman. "



Teringat pada sya'ir nasyid
"malumu mahkota yang tidak perlukan singgasana, tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama..."
*stop, gak usah dilanjut*

well,, nyatanya kini rasa malu telah diabaikan begitu saja.
ia menghilang pergi tanpa arah
Ketika Rasa malu dari seorang wanita telah hilang, apa yang akan terjadi???
Wanita yang seharusnya menjadi Perhiasan akan ke-sholihahannya kini sudah musnah.
Justru ia menjadi objek kesenangan nafsu dunia
T__T   T__T



Jagalah rasa malumu duhai insan T__T

Salman al Farisi mengatakan,

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ عَبْدًا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ فَإِذَا نَزَعَ مِنْهُ الْحَيَاءَ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا مَقِيتًا مُمَقَّتًا نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الْأَمَانَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا خَائِنًا مُخَوَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ فَإِذَا نُزِعَتْ مِنْهُ الرَّحْمَةُ لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا فَإِذَا لَمْ تَلْقَهُ إِلَّا رَجِيمًا مُلَعَّنًا نُزِعَتْ مِنْهُ رِبْقَةُ الْإِسْلَامِ

“Sungguh jika Allah berkehendak untuk membinasakan seseorang maka akan Allah hilangkan rasa malu dari diri orang tersebut. Jika rasa malu sudah tercabut dari dirinya maka tidaklah kau jumpai orang tersebut melainkan orang yang sangat Allah murkai. Setelah itu akan hilang sifat amanah dari diri orang tersebut. Jika dia sudah tidak lagi memiliki amanah maka dia akan menjadi orang yang suka berkhianat dan dikhianati. Setelah itu sifat kasih sayang akan dicabut darinya. Jika rasa kasih sayang telah dicabut maka dia akan menjadi orang yang terkutuk. Sesudah itu, ikatan Islam akan dicabut darinya.”


Na'udzubillah T.T
Allahu Akbar.


RMEMBER!!


Nabi bersabda,

الحياء و الإيمان قرنا جميعا فإذا رفع أحدهما رفع الآخر

“Rasa malu dan iman itu terikat menjadi satu. Jika yang satu hilang maka yang lain juga akan hilang.” (HR. Hakim dari Ibnu Umar dengan penilaian ’shahih menurut kriteria Bukhari dan Muslim. Penilaian beliau ini disetuju oleh Dzahabi. Juga dinilai shahih oleh al Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir, no. 1603)

Lalu,, jika rasa malu telah hilang.. apa yang akan terjadi??
Bagaimana iman kita kelak??
Jaga Malu mu!!!

Ketika rasa malu telah hilang, bagaimana kita menggapai SyurgaNya???????????

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,


اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ.
“Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.”[Shahîh: HR.Ahmad (II/501), at-Tirmidzî (no. 2009), Ibnu Hibbân (no. 1929-Mawârid), al-Hâkim (I/52-53) dari Abû Hurairah t . Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 495) dan Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3199).]


#tanya hati




zia_Fathin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar