masih tersimpan imaji wajahmu di dinding kamarku | tak pernah kupercaya bahwa pernah kau semungil itu
sekarang kau telah tumbuh dengan ambisi yang besar | tinggi untuk digapai juga rentan tuk terkapar
dulu, engkau selalu memerlukanku dalam segala hal | namun sekarang engkau berdiri diatas kedua kakimu dan lakukan semua hal
dulu, namaku kau sebut saat kau meminta apapun | namun sekarang kau punya teman seluruh dunia yang siap membantu kapanpun
tapi, bila langitmu suatu saat runtuh, tiada siapapun yang tersisa | tengoklah kebelakangmu anakku, bersamaku engkau terasa
kemanapun pengembaraanmu, tengoklah anakku, kebelakangmu | dan ingatlah, kau takkan pernah sendiri, abi selalu mendukungmu
abi selalu berpesan kepadamu, bahwa cinta yang sejati adalah mencintai Allahmu | jangan pernah lupakan hal itu
bila engkau menjaga hatimu agar selalu pada-Nya | tiada sesal dan sedih, engkau akan selalu jauh dari semuanya
engkau dapat melaju terbang setinggi langit, sejauh yang mampu engkau pandang | namun ingat bumi akan selalu menarikmu datang
ada satu masa engkau akan merasa bahwa dunia adalah milikmu seorang | namun ingatlah bahwa semua yang fana pasti akan hilang
akan pula kau temukan masa dimana kau berjalan melawan arus dunia | dihempaskan arus kekejian, seolah terputus dari karunia
bila seakan tak ada lagi harapan yang bisa kau saksikan | tengoklah di balik punggungmu, anakku, disana dirimu abi nantikan
sejauh apapun kesalahanmu, tengoklah anakku, dibalik punggungmu | abi akan menerimamu dengan pelukan terbaikku
abi tak bisa bersamamu selamanya, ada waktunya abi pergi | atau engkau yang akan lebih dulu pergi, karena tiada yang pasti
akan berat melepasmu bila tiba masa itu | katakan padaku saat itu dengan manis "abi, saatnya bagiku membina hidupku"
abi hanya bisa berharap | semoga abi telah mendidikmu dengan baik | menjadikanmu layak menjadi pendamping kekasih Allah
by: Sang Inspirator Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar